14.02 | Posted in

Serangan maya pada Desember tahun lalu terhadap infrastruktur Google diduga kuat mengincar sistem password yang dimiliki perusahaan itu bukan hanya mencuri password e-mail para pengguna layanan Google. Temuan ini jauh lebih berbahaya dari perkiraan sebelumnya karena sistem password merupakan aset penting Google.

Sistem itulah yang digunakan jutaan orang di seluruh dunia untuk mengakses hampir semua layanan jejaring perusahaan tersebut. Program itu, yang diberi nama sandi Gaia—nama dewi Yunani untuk Bumi—kini masih digunakan untuk sistem single sign on ke berbagai layanan Google, seperti Gmail, YouTube, dan Orkut.

The New York Times, Selasa (20/4/2010), mengutip pendapat ahli bahwa penyusup tersebut tampaknya tidak mencuri kata kunci pemakai Gmail seperti dituduhkan Google sebelumnya. Menurut beberapa ahli komputer independen itu, penyusup mungkin menemukan kelemahan yang mungkin tak diketahui oleh Google. Meski demikian, saat ini Google telah mengambil langkah untuk meningkatkan keamanan di infrastrukturnya.

Google pada 12 Januari 2010 melaporkan adanya upaya serangan terarah yang sangat canggih terhadap prasarana perusahaannya oleh para pelaku yang berasal dari China dan melakukan pencurian harta intelektual milik Google. Hal inilah yang menjadi alasan protes Google menghentikan sensor pada layanannya di China. Perusahaan yang berpusat di Mountain View, California, AS, itu menyatakan serangan tersebut tampaknya mengincar kegiatan hak asasi manusia China, dan baru dua akun Gmail yang tampaknya telah disusupi.
Category:
��

Comments

0 responses to "Serangan ke Google Incar Sistem "Password""